Sejarah Singkat Pesantren Nurul Fattah
Pondok Pesantren Nurul Fattah berlokasi di Desa Dadapan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh Mbah KH. Nawawi dengan dibantu oleh putra menantunya, KH. A. Mudzakkir, setelah menerima penyerahan tanah wakaf dari Mbah H. Ibrahim. Tanah ini diserahkan secara khusus oleh Mbah H. Ibrahim kepada Mbah KH. Nawawi untuk dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan belajar ilmu-ilmu agama dan kegiatan keagamaan lainnya. Dengan kata lain, tanah tersebut diserahkan sebagai wakaf untuk pondok pesantren. Atas persetujuan dari pemilik tanah, Mbah H. Ibrahim, Mbah KH. Nawawi kemudian meminta kepada KH. A. Mudzakkir untuk mengelolanya.
Sejak saat itu, maka yang mendapat amanat secara penuh untuk mengelola tanah wakaf tersebut menjadi pesantren adalah KH. A. Mudzakkir. Bahkan yang secara formal tertulis sebagai nadzir tanah wakaf tersebut adalah KH. A. Mudzakkir. Di bawah kepemimpinan KH. A. Mudzakkir, pesantren tersebut mengalami perkembangan sangat baik hingga saat ini. Aktifitas keilmuan dan keagamaan berlangsung sangat padat, bervariasi serta dengan kualitas yang benar-banar berciri khas kepesantrenan. Beberapa jenis kegiatan yang berlangsung secara rutin hingga saat ini adalah : 1. Kegiatan Harian, meliputi : Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Quran, Pengajian Al-Quran ba'da jama'ah Sholat Subuh, Pengajian Kitaf Salaf (Kitab Kuning) setiap selesai sholat maktubah, Wiridan Ratib al-Haddad, dan yang sudah pasti adalah sholat berjama'ah 5 waktu ; 2.Kegiatan Mingguan, meliputi : Musyawarah Kitab Kuning, Wiridan Ratib al-'Aththas, Dzibaiyah (putra dan putri), Khataman Al-Quran 30 Juz, dan lain-lain ; 3.Kegiatan Bulanan ; 4.Kegiatan Tahunan.
Di samping berasal dari Desa Dadapan sendiri, santri yang belajar di pesantren Nurul Fattah ini berasal dari berbagai macam daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Beberapa daerah asal santri adalah Demak, Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Gresik, dan daerah lainnya. Semua aktifitas di pesantren ini dapat berlangsung dengan baik, di samping karena upaya keras dari KH. A. Mudzakkir bersama dengan para pengurus lainnya, adalah juga karena dukungan dari masyarakat yang sangat tinggi. Masyarakat Desa Dadapan, khususnya, dan juga masyarakat asal daerah para santri pada umumnya, memberikan dukungan dan perhatian serius bagi pengembangan pesantren ini. Mereka memberikan dukungan moral, doa, tenaga, bahkan dukungan finansial bagi keberlangsungan kegiatan maupun pengembangan sarana dan prasarana di pesantren ini.
Di samping melalui dukungan yang diberikan, Pesantren Nurul Fattah memiliki hubungan yang sangat akrab dengan masyarakat sekitar. Para pengelola, pengurus, ustadz dan bahkan santri-santrinya sering terlibat dalam kegiatan yang berlangsung di tengah-tengah masyarakat. Maka KH. A. Mudzakkir sebagai pengelola pesantren bersama para pengurus, para ustadz (guru Madrasah Diniyah, TPQ, serta pengajian Kitab Kuning dan Al-Quran), wali santri serta masyarakat Desa Dadapan (khususnya para jama'ah yang rajin beraktifitas di pesantren ini), mereka semua secara bersama-sama memiliki jasa yang amat besar di bidangnya masing bagi keberlangsungan dan pengembangan pesantren ke depan. Harapannya, kebersamaan ini akan tetap terjaga dan terbangun dengan baik, sehingga Pesantren Nurul Fattah benar-benar berkembang pesat serta sangat berguna bagi masyarakat. Menjadi pesantren yang benar-benar menyebarkan Islam sebagai Rahmatan Lil 'Alamin.
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar